Wednesday, May 11, 2016

Gincu Merah



Selepas pagi berteriak,
Ada dedak mengendap disegelas kenangan lama
Tak bisa diseduh lagi
Pun sulit dikemas jadi baru..

Gincu merah menetes
Pada dedak yang serupa gundukan luka
Tak merah, tapi hitam legam
Merahnya kalah
Oleh hitam serupa dendam..

Menjadi lemah
Menikah dalam sumpah serapah..

Malam berkemas,
Menaruh segelas sisa dedak tanpa gula
Manisnya hilang dalam makian
Hangatnya dingin oleh hinaan

Usaikah?
Mari beranjak sejenak
Daripada terinjak-injak
Oleh perangainya yang tak jinak

Gincu merah,
Serupa nyala matanya yang marah..
Selepas tahajud, jiwa ibunda bersimbah darah..

Tinggalkan saja..
Dia yang seakan setannya raja..
Semena-mena, seolah Tuhan manusia

Usai tak usai,
Semua akan selesai
Lalu bercerai..




No comments:

Post a Comment