Tuesday, December 21, 2021

Desember 2021

 


    Tahun baru sudah di depan mata dan di akhir tahun ini banyak sekali cerita yang ingin aku tuliskan. Mulai dari ketika aku menghadiri ulang tahun kakaknya Nike Ardilla bersama Dea. Lalu membuka toko di Buah Batu dan banyak lagi yang aku alami yang tidak pernah aku kira sebelumnya.


    Setelah dua tahun aku membatasi komunikasi dengan Dea, aku kemudian mengajak dia ke acara ulang tahun, karena acaranya malam dan sodara-sodaraku sedang sibuk di acara siraman sepupu yang akan menikah. Ini adalah kali pertama aku mengajak lagi Dea, setelah aku menjauhinya. Aku sudah memaafkan dia, meskipun mungkin tidak akan sama lagi seperti dulu. Sekarang mungkin akan ada banyak batasan yang aku lakukan dan aku tidak akan terlalu intens bertemu dengan dia.


    Pada bulan ini juga, sepupu aku menikah. Acaranya cukup unik, karena dia konsepnya adalah pesta kebun, padahal sedang musim hujan, alhasil banyak tamu yang mengeluh karena sepatu jadi kotor, dan bahkan ada yang terpeleset.


    Di bulan ini juga aku bolak balik ke Buah Batu untuk membuka toko baru dan saat itu kebetulan sedang ada turnamen badminton se-Jawa Barat, sehingga yang beli lumayan ramai.

Aku juga mengajak Dea ke toko baru aku pada hari sabtu kemarin untuk bantu beres-beres terakhir sebelum ada pegawai baru pada hari senin.


    Bulan ini cukup melelahkan memang. Tapi, aku bersyukur karena satu persatu mimpiku bisa terwujud. Dan tahun depan aku berencana membuat PT, agar bisa ikut tender yang lebih besar, selain itu aku ingin suatu saat PT itu menjadi besar, sehingga keluarga dan orang-orang terdekat bisa mempunyai saham di perusahaan aku.


    Itu saja mungkin yang terjadi di bulan Desember ini. Aku juga punya pegawai baru. Pegawai yang lumayan gesit, meskipun hanya lulusan SMP. Dia aku tempatkan di Buah Batu. Usianya 28 tahun, tapi sudah memiliki dua orang anak dan sudah dua kali menikah. Dia menikah pada usia 17 tahun. Aku sempat menyarankan dia untuk mengambil paket C, dan aku juga akan mengajarkan dia komputer, dll agar dia tidak terlalu gaptek. Pegawai-pegawai aku sebelumnya rata-rata sarjana, namun sebagian besar tidak jujur dan sulit diatur. Semoga pegawaiku yang polos seperti sekarang bisa bekerja dengan lebih baik.


    Dan untuk Dea, aku belum bisa terbuka kepada keluarga saat aku mengajak dia ke luar atau ke toko, karena beberapa anggota keluarga aku masih tidak suka aku berteman lagi dengan Dia. Tapi, ya sudahlah. Aku tidak ingin memutuskan tali silaturahmi, tapi aku juga tidak ingin terlalu intens dengan dia. Jadi, semua biasa-biasa saja, seperlunya, sewajarnya.


Pada langit terbuka,

Bintang-bintang menari tanpa batas

Ada cahaya, namun ada juga luka

Senar-senar putus yang tak bisa lagi dipetik dengan halus

Tapi, tak mengapa..

Desember tlah lupa akan kisahnya

Desember tlah lupa akan akan namanya

Semua mengalir bak sunyi dalam birama

Hening, namun masih bersuara

Resah, tapi masih mengundang tanya

Ada apa?

Tak apa-apa..



Dea

Ultah Syifa


Kakak dan ponakan

Saat akan ke pesantren