Monday, May 28, 2018

Teh Devi





Ini adalah hari kedua aku berbuka puasa di
rumah Teh Devi. Ada banyak hal yang aku dapatkan dari obrolan-obrolan kita selama ini,  salah satunya adalah tentang memaafkan dan mengasihi.

Ada yang aku kagumi darinya yang tidak aku dapatkan dari orang-orang terdekatku dulu. Teh Devi tidak pernah memutuskan silaturahmi denganku,  sekalipun kita pernah diuji tentang kepercayaan, dll yang mungkin jika terjadi pada sebagian orang akan emosi dan memutuskan pergi.

Teh Devi selalu bilang bahwa dia lebih melihat sisi baik atau kebaikan dari orang tersebut,  sehingga rasa marah perlahan-lahan sirna dan hubungan baik kembali terjalin lagi.
Dia bukan seorang pendendam, tapi dia adalah orang yang mudah memaafkan.

Dia juga tidak mudah terhasut oleh ucapan orang lain. Dia begitu dewasa. Memang jika dalam hal usia,  kita beda 13 tahun, tapi kedewasaan kadang tidak bisa ditentukan oleh umur. Pikiran dan sikapnya sudah dewasa sejak dulu,  karena dia harus berjuang melawan kerasnya hidup.

Aku seperti mendapatkan seorang kakak yang tidak pernah pergi seperti orang-orang dimasalalu yang mengatakan tentang kata mengasihi.

Terimakasih buat semuanya teh, pengorbanan, kesabaran, dan pembelajaran-pembelajaran hidup yang tidak aku dapatkan dari orang lain.

Ya itu saja yang mau aku tulis malam ini. Bukan puisi atau cerpen atau kata-kata yang dirangkai,  tapi hanya kejujuran hati. Singkat juga nulisnya karena ngetik di hp dan baru nyampe rumah. Selamat malam.

No comments:

Post a Comment