Sunday, May 9, 2021

Bazar Ramadhan



    Halo pembaca, maafkan aku baru menulis lagi blog, maklum, pada bulan April dan Mei aku sungguh sangat sibuk, sehingga tidak ada waktu untuk menulis.

Pada bulan Mei, aku memenangkan tender di salah satu anak perusahaan milik Bank Sentral di Indonesia. Tender ini juga sungguh tidak mudah karena aku harus bersaing dengan konveksi besar yang telah menjadi vendor di perusahaan tersebut.


    Ketika pengerjaan orderan sedang berjalan, aku diminta oleh Direkturnya untuk mengadakan bazar UMKM di sana dan aku menuruti kemauannya. Jadilah aku sangat sibuk sekali mengurus beberapa pekerjaan secara bersamaan, mulai dari mengerjakan orderan seragam dan sepatu dalam jumlah banyak, menjadi ketua pelaksana, serta mengurus beberapa pekerjaan ditoko dan asuransi.


    Pelaksanaan bazar yang mendadak dan tidak didukung oleh beberapa karyawan di perusahaan tersebut, membuat aku merasakan banyak kendala saat akan melaksanakan bazar. Dimulai dari mendapatkn ijin dari satgas covid 19 dan juga kepolisian, tapi akhirnya semua ijin bisa aku dapatkan tanpa keluar uang sepeserpun.


    Bazar berlangsung selama 7 hari dan banyak sekali cerita di dalamnya, ketika aku dan panitia harus berjuang untuk kelangsungan bazar. Tempat berlangsungnya bazar merupakan salah satu kawasan menengah ke atas, sehingga masyarakat menengah ke bawah merasa segan untuk datang. Sebelumnya aku tidak mengetahui tentang hal ini, tapi aku baru mengetahuinya dari polisi sekitar.


    Kemarin adalah hari penutupan dan alhamdulilah semua berjalan dengan lancar. Dan dihari penutupan, hadir pula ibunda dari almarhumah Nike Ardilla.

Bazar memang telah berakhir, tapi besok aku masih harus menguruskan beberapa hal yang belum selesai, salah satunya adalah tentang dana sponsorship dari Bank Sentral yang masih tertunda dan besok aku berencana ke sana untuk meminta kepastiannya.

Alhamdulilah, aku sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Allah SWT yang telah memberi banyak kemudahan, orangtua yang selalu mendukung, panitia dan empat pegawai baruku yang sangat gesit dan saling mendukung untuk kesuksesan acara. Semoga besok aku mendapatkan kabar gembira dari Bank Indonesia. Aamiin YRA.

Oya, satu lagi, saat aku mengerjakan tender dari perusahaan tadi, Direkturnya sempat meminta aku mengirim CV dan memintaku untuk menjadi karyawan di sana, tapi untuk menjadi karyawan tetap, aku harus mempertimbangkannya lagi, karena prinsipku adalah lebih baik menjadi kepala ular daripada ekor naga. Menjadi pemilik bisnis jauh lebih menyenangkan dibandingkan menjadi karyawan. Itulah prinsip yang aku pegang selama ini.


    Terimakasih juga untuk sekretarisku yang sangat cekatan. Dia sangat smart, maklum, kuliahnya saja sudah S3 di salah satu Universitas Katolik di Kota Bandung, tapi dia sangat rendah hati dan mau membantuku. Dan empat karyawanku yang juga berlatar belakang pendidikan sarjana, aku juga sangat berterimakasih karena mau mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kasar di lapangan.


    Harapanku sekarang adalah aku ingin Allah menuntunku ke Jalan yang benar. Menghilangkan perasaan-perasaan yang tidak perlu jikalau perasaan itu muncul lagi. Dan terakhir, aku ingin segera menerima uang satu millyar yang sudah aku tunggu hingga detik ini. Semoga Allah mengabulkannya. Aamiin Ya Rabbal Alamin. 























No comments:

Post a Comment