Beberapa minggu yang lalu, saat saya sedang mencari buku Anthony Robbins, tiba-tiba saya jatuh cinta dengan salah satu Al Quran terjemahan dengan cover berwarna cokelat. Harus diakui, mulanya saya menyukai Al Quran ini karena covernya, namun kemudian setelah melihat isinya, saya semakin tertarik dan kemudian membelinya.
Ini adalah Al Quran terjemahan yang sangat berbeda dengan yang saya miliki sebelumnya, dimana di dalamnya bukan hanya memuat ayat Al Quran dengan terjemahannya saja, namun juga ada 7 klasifikasi materi utama yang akan dibahas pada setiap halamannya, diantaranya adalah : Ibadah, Muamalah, Aqidah, Sirah Nabawi, Kisah Nabi dan Rasul, Asmaul Husna, dan Terapi Qur’ani. Dari ketujuh materi yang ada dalam Al-Haramin tersebut, saya paling antusias membaca setiap halaman yang diberi judul Terapi Qur’ani.
Setiap judul dari ketujuh materi tadi kemudian diuraikan kembali menjadi “Indeks Klasifikasi Tema Al Quran”, dimana dalam setiap judul materi tadi akan ada sub judul dengan tema yang berbeda-beda, misalnya dalam judul “Ibadah”, maka akan ada poin-poin di bawahnya, seperti Hakikat melaksanakan shalat pada halaman 2, Seruan melaksanakan shalat pada halaman 8, dll.
Sungguh, Al Quran ini sangat komplit, karena membahas tuntas segala hal yang belum dipahami oleh orang awam seperti saya. Maka dari itu, saya ingin sedikit membagi beberapa hal yang saya baca dalam Al Quran ini, khususnya materi tentang terapi Al Qurannya.
Sebelum masuk pada bagian-bagian dari Terapi Al Quran, maka sudah seharusnya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu Terapi Al Quran itu sendiri dan apa manfaatnya bagi kita.
Pada halaman awal setelah kata pengantar, penulis Al Quran Qordoba Al Aqso ini menjelaskan tentang apa itu Terapi Al Quran:
“Al Quran itu adalah petunjuk yang Allah Swt turunkan untuk menjadi pedoman keselamatan manusia di dunia dan di akhirat, termasuk bagaimana cara memperlakukan dunia ini sehingga kita tidak merasa berat menjalaninya. Kehidupan yang tengah kita jalani kadang menyodorkan berbagai macam permasalahan dan kesulitan hidup sehingga terkadang membuat kita merasa lelah dan penat menjalaninya. Tidak hanya itu, keindahan dan kenikmatannya pun terkadang membuat kita terlena sehingga lupa akan tujuan hakiki.
Kedua keadaan di atas Allah janjikan menjadi seimbang hanya dengan ingat kepada-Nya, yaitu dengan cara menjauhkan berbagai macam kotoran jiwa. Keberadaan Al Quran akan mempermudah seorang hamba untuk sampai kepada Pencipta. Karena itu, Al Quran menjanjikan pengobatan psikis atau sesuatu yang ada dalam dada manusia (QS Yunus, 10:57). Inilah yang menjadi titik perhatian kami: mengompilasi dan menyajikan ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan pembersihan jiwa atau Takziyatun Nafs. Ternyata, Allah Swt pun tidak hanya menjanjikan terapi pengobatan jiwa. Dalam beberapa ayat, Allah memunculkan secara jelas dan tegas beberapa jenis pengobatan fisik.
Karena itu , dalam Al Haramin ini, akan disodorkan terapi yang mencakup kedua hal di atas, yaitu tuntunan Terapi Qur’ani berkaitan dengan kondisi psikis, kemudian dilengkapi terapi fisik dengan materi Medical Hadis, yaitu kompilasi hadis-hadis Rasulullah Saw yang berkaitan dengan pengobatan, hal ini menjadi penting untuk mendudukkan secara benar praktik-praktik pengobatan yang tidak bersandar pada Al Quran ataupun Sunnah Nabi.”
Setelah mengetahui penjelasan dan manfaat tentang Terapi Al Quran, maka saya akan mulai menguraikan setiap halaman dari Al Quran ini yang termasuk ke dalam Terapi Al Quran, namun saya tidak akan menjelaskan semuanya sekarang, karena jumlahnya yang sangat banyak, sehingga saya akan menjelaskan secara bertahap pada blog ini.
Pada halaman 6, kita sudah bisa menemui Terapi Al Quran, yaitu:
HIKMAH DI BALIK PENCIPTAAN LALAT (QS Al-Baqarah, 2: 26)
Tazkiyatun Nafs
Kecerdikan yang mengagumkan dimiliki oleh beberapa jenis hewan, seperti serigala, lalat, dan laba-laba. Serigala, ketika lapar dan tidak mendapati seekor buruan, maka dia pura-pura mati. Dia menggembungkan perutnya sehingga burung mengiranya mati lalu turun untuk makan bangkainya. Saat itulah ia menerkamnya.
Kecerdasan yang menakjubkan juga ada pada lalat besar yang dinamai singa lalat. Anda lihat, ketika dia merasa ada lalat berada di dekatnya, dia diam tak bergerak seperti mati. Apabila lalat tadi dilihatnya telah tenang dan tidak mewaspadainya, dia merayap sangat hati-hati sampai berada pada posisi dia bisa menjangkaunya, lalu dia melompat dan menyergapnya.
Perhatikan pula kecanggihan tipu daya laba-laba, dia membuat jaring sebagai perangkap mangsanya, dan dia bersembunyi di tengahnya. Apabila ada nyamuk atau lalat yang terjerat, dia melompat dan menghisap darahnya. Hewan ini memakai cara berburu dengan jaring dan perangkap, sedang yang pertama (singa lalat) mengikuti cara berburu anjing dan macan.
Janganlah Anda meremehkan pelajaran dari sesuatu yang remeh, semisal biji sawi dan nyamuk. Sebabnya, suatu makna yang berharga dapat diambil dari sesuatu yang remeh. Meremehkan pelajaran dari sesuatu yang hina adalah warisan dari orang-orang yang akalnya tidak bisa menerima kenapa Allah Swt membuat perumpamaan dengan lalat, laba-laba, anjing, keledai, sehingga Allah Swt menurunkan QS Al-Baqarah, 2:26 ini.
Alangkah banyak hikmah yang terkandung pada diri hewan-hewan yang bisa jadi Anda remehkan dan Anda hinakan ini. Berapa banyak dalil yang terkandung di dalamnya yang menyatakan tentang Sang Pencipta, juga mengenai kasih sayang dan hikmah-Nya. Tanyailah orang yang ingkar, siapa yang mengilhami hewan-hewan itu untuk membuat tipu daya, dan bertindak secara mengagumkan untuk menangkap mangsa yang menjadi makanannya? Siapa yang memberinya kecerdikan ini sebagai ganti dari kekuatan dan kemampuan yang tidak dimilikinya, sehingga dengan kecerdikan itu, dia dapat hidup meski tak memiliki kekuatan? Tiada yang melakukannya, selain Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemberitahu. (Ibnu’l Qayyim Al-Jauziyyah, Miftahu Daris Sa’adati, Juz 2, 1416 H/1996 M: 153-154)
Medical Hadis
Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari kalian, hendaknya ia menenggelamkannya ke dalam minuman tersebut, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat penawarnya.”
(HR Bukhari). (Abu Anas Majid, Sahihu At-Tibbi An-Nabawi fi Dhaw’i’l Kitabi wa As-Sunnati wa Aqwali As-Salafi, t.t.: 119)
Itu adalah salah satu Terapi Al Quran yang terdapat pada halaman 5-6. Meskipun yang dibahas adalah tentang serangga yang kecil, yaitu lalat, namun ternyata kita bisa mengambil banyak pelajaran dari penciptaan serangga tersebut. Semoga penjelasan ini bisa memberikan banyak manfaat bagi kita. Dan setelah ini, saya akan membahas Terapi Al Quran pada halaman 9 dan 10 yaitu tentangn “TIPUAN SETAN DAN PENYAKIT TA’UN”, tapi saya tidak akan membahasnya sekarang, karena takut materinya terlalu panjang, sehingga membuat pembaca bosan, jadi saya akan menulisnya inyaallah besok.